UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Bisnis Bola sangat Menguntungkan

Diposting oleh Unknown on Minggu, 06 Februari 2011


Dua hari lalu, ini bukan soal Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta yang siap maju bertarung menjadi Ketua Umum PSSI, tetapi The Nielsen Company mengumumkan, belanja iklan di Indonesia pada 2010 mencapai Rp60 triliun atau naik 23% dibandingkan dengan 2009.


Selintas, fakta itu tidak memberikan arti apa-apa bagi penggila sepak bola.Namun, ketika dipaparkan bahwa pendorong pertumbuhan itu adalah dua event sepak bola besar yakni Piala Dunia dan Piala AFF, laporan itu menjadi menarik. Mungkin, lebih menarik soal bursa calon pengganti Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI.

Pasalnya, selain Piala Dunia yang digelar pada Juni-Juli, juga Piala Suzuki AFF pada akhir 2010 menjadi peristiwa khusus yang mendorong kenaikan signifikan dalam belanja media.



Dukungan siaran Piala Dunia pada Juni-Juli 2010, membuat belanja iklan televisi pada 2010 tumbuh 26%. Bahkan, pada 2010, program spesial olahraga terutama sepak bola menjadi program yang paling ditonton di televisi.

Namun, seiring dengan masuknya Timnas Indonesia ke babak final, Piala Suzuki AFF berhasil menarik perhatian lebih banyak penonton dibandingkan dengan Piala Dunia Kepemirsaan memuncak pada final Piala Suzuki AFF putara pertama antara Indonesia dan Malaysia dengan total 12,8 juta penonton atau 26% dari populasi televisi.

Informasi belanja iklan itu bersumber dari data Advertising Information Services yang memonitor aktivitas periklanan di Indonesia mencakup 24 stasiun televisi, 95 surat kabar, dan 163 majalah serta tabloid.

Data faktual itu wujud yang menegaskan sepak bola tontonan paling disukai siapa saja, termasuk para pemasang iklan. Itulah mengapa sepak bola pun menjadi salah satu alat pendorong roda ekonomi.

Tak ayal, baru menjelang Piala Dunia 2010, FIFA sudah berani memperkirakan bahwa akan ada keuntungan dan angkanya fantastis, bakal mencapai 1,65 miliar pound sterling atau sekitar Rp22 triliun.

Keuntungan ini berasal dari pendapatan dari sponsor, hak tayang, dan sumber lainnya.

Pendapatan dari sponsor diperkirakan mencapai 60% dari total penerimaan, disusul dari hak tayang yang mencapai 30%. Sisanya adalah dari pos lain-lain, seperti dari penjualan tiket.

Itu pun sudah dikurangi biaya persiapan untuk menggelar pesta bola sejagat ini

yang menghabiskan anggaran 1,76 miliar pounds atau sekitar Rp23,7 triliun. Dari jumlah itu, FIFA telah mengeluarkan 930 juta pounds atau Rp12,5 triliun. Sumber lain mengatakan sumbangan FIFA barulah 412 juta pounds atau Rp5,5 triliun saja. “Secara komersial, Piala Dunia sukses besar,” kata Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.

Tapi, FIFA membagikan bonus kepada hampir seluruh negara anggotanya, masingmasing US$300.000 atau setara dengan Rp2,7 miliar. Itu tidak termasuk Asosiasi Sepakbola Brunai, yang diskors FIFA hingga Juni 2013.
Sementara itu, keenam konfederasi yaitu UEFA, Conmebol, Concacaf, AFC, CAF, dan OFC dipastikan menerima 2,5 juta dolar (Rp22,5 miliar).

FIFA mengklaim dana untuk memberikan bonus itu berasal dari keuntungan iklan saat menyelenggarakan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kabarnya pemasukan mereka dari sektor ini sejak 2007 mencapai US$3,4 miliar (Rp30,7 triliun). Hanya, laporan resmi keuangan FIFA selama 4 tahun terakhir baru akan dirilis pada Maret mendatang.

Organisasi sepak bola dunia ini berharap bonus yang termasuk dalam kategori financial assistance program (FAP) itu bisa digunakan setiap anggota untuk pengembangan sepak bola sekaligus membiayai keikutsertaan mereka dalam setiap kompetisi yang digelar FIFA.

Akhir 2010, FIFA sudah memberika dana FAP masing-masing US$250.000 (Rp2,25 miliar) bagi setiap negara anggota, plus US$2,5 juta bagi keenam konfederasi.
Bahkan, klub pun meraih keuntungan. FIFA mengumumkan 400 klub yang tergabung dalam 55 asosiasi sepak bola di berbagai penjuru dunia akan mendapatkan bagian dari keuntungan yang diraih dari hajatan akbar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Pada 14 Maret 2008, Komute Eksekutif FIFA sepakat untuk menyisihkan dana US$40 juta (sekitar Rp360 miliar) dari Piala Dunia 2010 dan US$70 juta (sekitar Rp630 miliar) dari Piala Dunia 2014 untuk dibagikan kepada klub yang menyumbangkan pemain di ajang Piala Dunia.

Hal itu merupakan penghargaan dari FIFA terhadap peran klub dalam pengembangan sepak bola. Pembayaran hasil keuntungan itu diserahkan kepada asosiasi sepak bola tempat klub-klub bernaung.
“Kami sangat senang bisa berbagi keuntungan dari kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia 2010 kepada klub yang telah mengembangkan kemampuan para pemain,” kata Presiden FIFA Joseph S Blatter.

Lima klub yang memperoleh dana terbesar dari bagi hasil keuntungan Piala Dunia 2010 adalah Barcelona US$866.267 (sekitar Rp7,8 miliar), Bayer Muenchen US$778.667 (sekitar Rp7 miliar), Chelsea US$762.67 (sekitar Rp6,9 miliar), Liverpool US$695.600 (sekitar Rp6,3 miliar), dan Real Madrid US$678.133 (sekitar RP6,1 miliar).

Oleh Martin Sihombing

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Flag Counter