Menjaga masyarakat Indonesia agar sehat secara fisik, mental, dan sosial merupakan investasi yang harus dilakukan pemerintah di bidang kesehatan. Masyarakat Indonesia yang sehat senantiasa produktif dalam menggerakkan roda perekonomian negara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah harus mulai dengan membuat anggaran kesehatan yang realistis untuk lebih dari 200 juta jiwa penduduk Indonesia dengan kondisi masalah kesehatan lokal yang berbeda satu sama lain. Kebijakan yang dibuat harus disesuaikan dengan situasi wilayah dan tidak bisa disamakan standarnya.
Hal ini diungkapkan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Bambang Wispriyono saat ditemui sebagai pembicara pada talkshow "Mengupas Tips & Trick dalam Dunia Media Relation serta Outlook Ekonomi, Kesejahteraan Sosial Masyarakat dan Public Relations" yang diselenggarakan oleh Humas Media Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta hari ini.
"Masalah yang dihadapi kini adalah bagaimana mengoptimalisasi anggaran untuk program-program yang ada. Kejelasan peran pemerintah pusat dan daerah sangat penting agar tidak terjadi tumpang-tindih kewenangan yang justru menghambat jalannya program," tutur Bambang.
Terkait dengan investasi kesehatan masyarakat Indonesia, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah berpendapat, pemerintah sebaiknya merancang konsep yang disebut sebagai National Health Security System sebagai common platform dalam menangani berbagai masalah kesehatan.
"Selain itu, kita perlu tahu bagaimana konsep manusia sehat Indonesia yang sesungguhnya. Selama ini belum jelas balita, remaja, dewasa, dan manula yang dikategorikan sebagai pribadi Indonesia yang sehat. Hal ini penting karena selama ini pemerintah dan publik terlalu sibuk pada kasus kesehatan yang memunculkan polemik," ujar Firmanzah.
Firmanzah juga mengatakan program corporate social responsibility perusahaan juga perlu diarahkan ke bidang kesehatan, seperti penyediaan air bersih dan WC umum, penyuluhan tenaga kesehatan di daerah-daerah secara merata.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar