Lebaran sebentar lagi. Pemudik yang akan menuju kampung halaman dengan menggunakan transportasi umum seperti bus diimbau berhati-hati agar terhindar dari tindak kejahatan.
Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Dwi Basuki menyatakan bahwa tindak kejahatan yang paling banyak saat musim mudik Lebaran adalah pembiusan dan praktek hipnotis. "Dan sasarannya adalah penumpang yang berangkat seorang diri dan terlihat lugu," ungkap Dwi Basuki, Sabtu (20/8/2011).
Berikut tips dari Kepala Terminal Bus AKAP Kampung Rambutan, Dwi Basuki yang dapat diikuti calon pemudik agar terhindar dari praktek kejahatan seperti halnya pembiusan atau hipnotis.
Pertama, pemudik jangan bepergian seorang diri. Karena biasanya para pelaku kejahatan mengincar korban yang sedang sendirian di dalam kendaraan.
Kedua, jangan mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Jika diajak ngobrol dengan orang lain, bicaralah sekedarnya untuk menghormati.
Ketiga, jangan menerima pemberian dalam bentuk apapun dari orang yang tidak dikenal. Bila perlu, bawa makanan, minuman dan segala keperluan sendiri.
Keempat, jangan menggunakan aksesoris yang mencolok, apalagi terkesan mahal. Karena akan memancing orang lain untuk berbuat jahat.
Kelima, jangan membawa uang tunai yang terlalu banyak.
Keenam, bila menemui gerak-gerik orang yang mencurigakan, segera menghindar dan menjauh dengan berpura-pura membeli tisu, makanan atau minuman.
Ketujuh, jika tidak bisa lagi untuk menghindar, segera berikan isyarat bahwa anda memiliki saudara polisi, tentara atau bila perlu paranormal yang bisa melacak keberadaan seseorang. Sehingga pelaku pun akan berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan.
Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Dwi Basuki menyatakan bahwa tindak kejahatan yang paling banyak saat musim mudik Lebaran adalah pembiusan dan praktek hipnotis. "Dan sasarannya adalah penumpang yang berangkat seorang diri dan terlihat lugu," ungkap Dwi Basuki, Sabtu (20/8/2011).
Berikut tips dari Kepala Terminal Bus AKAP Kampung Rambutan, Dwi Basuki yang dapat diikuti calon pemudik agar terhindar dari praktek kejahatan seperti halnya pembiusan atau hipnotis.
Pertama, pemudik jangan bepergian seorang diri. Karena biasanya para pelaku kejahatan mengincar korban yang sedang sendirian di dalam kendaraan.
Kedua, jangan mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Jika diajak ngobrol dengan orang lain, bicaralah sekedarnya untuk menghormati.
Ketiga, jangan menerima pemberian dalam bentuk apapun dari orang yang tidak dikenal. Bila perlu, bawa makanan, minuman dan segala keperluan sendiri.
Keempat, jangan menggunakan aksesoris yang mencolok, apalagi terkesan mahal. Karena akan memancing orang lain untuk berbuat jahat.
Kelima, jangan membawa uang tunai yang terlalu banyak.
Keenam, bila menemui gerak-gerik orang yang mencurigakan, segera menghindar dan menjauh dengan berpura-pura membeli tisu, makanan atau minuman.
Ketujuh, jika tidak bisa lagi untuk menghindar, segera berikan isyarat bahwa anda memiliki saudara polisi, tentara atau bila perlu paranormal yang bisa melacak keberadaan seseorang. Sehingga pelaku pun akan berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar