Leluasa karena tidak harus meminta izin terlebih dahulu kepada DPR untuk menaikkan bahan bakar yang kuotanya selalu jebol itu tiap tahun. Walau masih banyak ditentang masyarakat, setidaknya ada 5 alasan mengapa BBM subsidi harganya harus naik, apa saja?
Subsidi BBM membebani keuangan negara (APBN)
Pada 2012 subsidi BBM dalam APBN Perubahan ditetapkan Rp 137,7 triliun, namun diperkirakan realisasinya akan mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Sementara pada 2013 subsidi BBM ditetapkan sebesar Rp 193,8 triliun.
"Sayang ratusan triliun hanya habis dibakar, jika saja subsidi ratusan triliun itu lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur tentunya lebih banyak manfaatnya, misal subsidi sebesar itu buat bangun Jembatan Selat Sunda bisa dapat 2 (dua), atau untuk bangun jalan raya bisa dapat 10.000 km, atau lainnya," kata Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini beberapa waktu lalu seperti dikutip, Senin (10/12/2012).
Makin murah harga BBM, makin boros pemakaian
Diakui Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie, kebijakan BBM subsidi saat ini tidak tepat, dengan subsidi BBM tersebut membuat konsumsi BBM semakin banyak.
"Saya berpendapat bahwa kebijakan subsidi yang diberikan adalah tidak tepat, kebijakam yang diberikan pada produk menyebabkam konsumsinya terlalu banyak dan dinikmati oleh orang-orang yang tidak berhak dapat subsidi (orang kaya dan golongan menegah atas)," ucap Ical Selasa (4/12/2012) lalu.
Almarhum Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo juga pernah berpesan, bahwa harga BBM yang murah hanya akan membuat orang menghemat uang daripada menghemat energi (BBM).
"Maksudnya ketika harga bahan pokok naik, transportasi naik orang hanya akan mengirit dengan mengurangi biaya rekreasi atau hiburan, sementara BBM? Tidak. Orang tetap tidak akan melirik transportasi umum selama harga BBM masih murah baginya," ucap almarhum kala itu.
Bahkan selama BBM subsidi yang murah tersebut diberikan oleh Pemerintah, maka masyarakat akan terus berburu BBM subsidi walau harus berkorban waktu dan tenaga.
"Waktu Pertamina melakukan pengurangan jatah BBM subsidi di setiap SPBU di Indonesia, terjadi antrian panjang di sejumlah daerah, namun warga rela menunggu di SPBU walau harus menginap untuk tetap dapat BBM subsidi, padahal di SPBU telah tersedia BBM non subsidi," ucap Direktur Utama PT Pertamina (persero), Karen Agustiawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR beberapa waktu lalu.
Energi lain tidak laku dan berkembang
"Kalau harga BBM tidak naik, maka energi lain tidak akan berkembang, kita punya gas, kita punya listrik yang bisa diproduksi dari sinar matahari, air, udara, kita berlimpah panas bumi, dan banyak lagi, tapi semua itu hilang mana kala kita tetap menggunakan BBM apalagi dengan harga yang murah," kata Rudi Rubiandini, Jumat (7/12/2012).
Dan, asal tahu saja, kata Rudi cadangan minyak bumi Indonesia saat ini cuma sekitar 4,2 miliar barel atau jika dihitung-hitung hanya sampai 12 tahun lagi.
"Cadangan minyak Indonesia cuma 4,2 miliar barel, cuma cukup 12 tahun lagi kalau kita tidak eksplorasi, tapi eksplorasi butuh dana sangat besar dan resiko gagal besar sekali. Tapi kita punya gas yang mencapai 112,5 trilion cubic feet dan cukup sampai 44 tahun ke depan, jadi masa depan kita ada di gas, tapi gas tidak bakal laku kalau harga BBM nya masih murah, sayang kan gas kita kalau yang nikmati negara lain," jelas Rudi.
Sebanyak 70-90% Subsidi BBM tidak dinikmati masyarakat miskin
"Sebanyak 70-90% subsidi tidak dinikmati oleh orang yang berhak, justu dinikmati oleh orang kaya dan golongan menengah atas. Katakanlah 70% tidak tepat sasaran, artinya ada sekitar Rp 170 triliun subsidi BBM salah sasaran, jika digunakan Rp 24 triliun saja maka sudah bisa membuat seluruh rakyat Indonesia gratis biaya pendidikan selama 12 tahun (SD sampai SMA/sederajat)," ucap Ical.
BBM murah membuat BBM Subsidi banyak dicuri maling
"Kalau disparitas harga antara BBM subsidi (Rp 4.500/ liter) dengan BBM non subsidi/ pertamax cs (Rp 9.000 per liter) makin melebar, maka yang maling, yang nyelundupin makin banyak, malingnya ditangkapin, tumbuh lagi makin banyak lagi," ucap Jero Wacik beberapa waktu lalu di Ruang Komisi VII DPR.
"Kalau disparitasnya mengecil, artinya harga BBM subsidinya disesuaikan, orang malas curi, untungnya sedikit tapi resikonya gede, ketangkap masuk penjara, tapi kalau jauh disparitasnya untungnya gede, orang nekat curi," tandas Jero.
sumber (laptopku-laptopmu.blogspot.com) :http://finance.detik.com/read/2012/12/10/084357/2113636/1034/5-alasan-harga-bbm-subsidi-harus-naik-tahun-depan?9911012
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar