Untuk urusan rapat, Jokowi terkadang melakukan rapat di tempat tidak biasa. Bukan di ruangan ber-AC seperti di Balai Kota dan hotel. Malah Jokowi memilih rapat kecil-kecilan di jalan raya atau di tempat kumuh.
Tentu saja, rapat Jokowi itu tidak ada tempat duduk yang empuk. Apalagi ada proyektor canggih. Jokowi kadang kala rapat di lapangan saat blusukan. Dia ingin sekali rapat ada solusi, bukan rapat tanpa solusi seperti rapat-rapat pejabat di negeri ini.
Seperti pada Kamis (29/11) besok, Presiden SBY akan memberi instruksi kepada seluruh kepala daerah dan aparat keamanan untuk menyelesaikan konflik di masyarakat. Instruksi presiden itu akan dilakukan di Jakarta yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri.
SBY akan mengumpulkan para kepala daerah terkait maraknya aksi kekerasan yang terjadi di Tanah Air seperti yang belum lama ini kerusuhan di Lampung, dan beberapa wilayah lainnya. Saat kerusuhan di Lapung terjadi, Presiden SBY sedang tidak berada di Tanah Air. Melainkan sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara sahabat.
Soal seringnya rapat yang dilakukan oleh presiden, pengamat sosial Moh Shofan MA pernah mengkritik SBY. Peneliti di Universitas Paramadina ini menilai, SBY terlalu banyak rapat. Padahal, untuk urusan bencana diperlukan langkah cepat serta tindakan yang tepat.
Shofan mengaku kecewa dengan sikap lamban SBY dalam mengatasi persoalan, termasuk mengatasi bencana. "SBY kebanyakan rapat dan wacana sebagai pencitraan belaka," sindir Shofan.
Tapi bukan berarti rapat-rapat di tempat yang nyeleneh, atau blusukan ke mana-mana yang dilakukan oleh Jokowi tanpa kritik. Jokowi oleh sebagian kalangan juga dituding sedang melakukan pencitraan.
Seperti yang disampaikan oleh politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Menurutnya, Jokowi selama ini terlalu banyak melakukan pencitraan.
"Pencitraan saja, kasihan Jakarta. Kita tunggu 1 tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/10) lalu.
sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/50b599a27e12433e3200007c
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar