Sebenarnya pengalaman ini ingin saya pendam di dalam hati saja, tapi kejadian 5 tahun yang lalu tersebut tidak bisa lepas begitu saja dari pikiran. Citibank, bank asing yang katanya “universitas” perbankan ternyata tidaklah sehebat namanya dalam melakukan pendekatan dengan konsumen potensial. Kejadiannya begini:
Lima tahun yang lalu tepatnya tahun 2007, saya datang ke Citibank dago untuk mencairkan cek google Adsense, cek pertama saya jumlah nya sekitar 120 dollar, tidak besar memang. Ketemu dengan ibu Hening dan ditolak mentah-mentah.
Hening: “Cek ini tidak bisa dicairkan di sini, dibank lain saja?”
Saya: “ Di bank lain biayanya besar mbak, hampir 400 ribu per cek, setahu saya di Citibank hanya 100 ribu. Lagipula, cek ini diterbitan oleh Citibank Amerika, kenapa tidak bisa dicairkan di sini? Saya baca di internet, bisa kok”
Hening: “Itu dulu, sekarang sudah tidak bisa lagi. Anda harus menjadi nasabah dulu”
Saya:”Anda tidak bisa menolak saya, mbak. Saya minta aturan tertulis yang menyatakan bahwa pencairan cek luar negeri di Citibank hanya untuk nasabah Citibank saja”
Hening:”Memang tidak ada aturan tertulis, itu kebijakan, cairkan di bank lain saja”
Saya:”Kebijakan? Siapa yang membuat kebijakan itu? OK, mbak tolong saya, saya tidak bisa mencairkan di bank lain, cek ini hanya 120 dollar mbak, kalau saya cairkan di bank lain… mahal, separuhnya harus saya keluarkan buat biayanya”
Saya benar benar tidak dianggap oleh mereka (Citibank Dago) waktu itu, tidak ada senyuman ramah, bahasa tubuh mereka menunjukkan keangkuhan. Sebaliknya, mereka sangat ramah luar biasa ketika datang tamu yang lain yang kebetulan nasabah mereka. Dan saya harus diminta menunggu mereka melayani tamu tersebut.
Saya:” Mbak tahu tidak, bahwa saya ini adalah pelanggan potensial. Suatu saat saya bisa saja menjadi nasabah Citibank. Dan suatu saat nasabah yang mbak hormati tersebut akan berhenti menjadi nasabah. Menurut saya mbak, siapapun yang datang ke Bank ini, mereka adalah pelanggan, mereka menggunakan jasa bank ini, baik sebagai nasabah ataupun yang menggunakan jasa lain seperti saya. Walaupun tidak besar, Bank mendapatkan 100 ribu dari pencairan cek saya. Dan siapa tahu suatu saat saya bisa menjadi nasabah Citibank"
Hening:” Anda tahu berapa minimal setoran awal di Citibank? (Dengan wajah angkuh dan merendahkan)
Saya:” Saya tahu, 50 juta”
Akhirnya dengan segala kesabaran saya, mereka akhirnya mau mencairkan cek tersebut, dan setiap bulan saya datang ke sana untuk mencairkan Google Adsense, sampai akhirnya cek saya pernah mencapai 800 USD perbulan.
Dan omongan saya terbukti, akhirnya saya menjadi nasabah mereka. Saya buka rekening di Citibank pada tahun 2008. Pada 09 Februari 2009, Adsense mengumumkan bahwa pembayaran menggunakan Western Union sudah diberlakukan di Indonesia. Akhirnya saya putuskan untuk menutup rekening saya di Citibank.
Saya: “Saya ingin menutup rekening saya”
Teller:” Kenapa, Pak?”
Saya:”Saya mau pindahkan dana saya ke Bank Mandiri saja”
Teller:”Wah, jangan Pak…sayang…banyak program Promosi loh sekarang di Citibank…”
Saya:”Tidak Pak, saya mau tutup rekening saya. Saya Pernah disakiti oleh Citibank dulu… dan itu belum sembuh, saya tidak akan menggunakan jasa bank anda lagi”
Teller:”Sebentar, Pak saya panggilkan atasan saya”
Tidak lama kemudian saya diajak ngobrol oleh atasannya bersama dengan pihak dari marketing.
Ibu atasan:”Pak, sayang loh, rekeningnya ditutup…kita punya program promosi….tahun ini”
Saya:”Ibu…saya mau tutup rekening saya, dulu saya pernah bilang, jangan pernah memandang rendah siapapun. Karena setiap orang berpotensi menjadi nasabah dan setiap nasabah berpotensi untuk berhenti menjadi nasabah, mohon maaf… tolong saya mau tutup rekening, terimakasih sudah melayani saya selama ini”
Akhirnya rekening di Citibank saya tutup, dan sampai saat ini luka di hati saya belum sembuh. Citibank sudah pernah menyakit hati saya. Disamping sebagai Adsense Publisher, saya juga bekerja di salah satu BUMN besar. Dan jika ada tawaran kerjasama dari Citibank, saya tolak. Saya masih sakit hati.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar