Juz ‘Amma, yang merupakan juz ke 30 atau terakhir dari kitab suci kita al-Qur-an, merupakan bagian yang paling sering kita dengar dan paling sering kita baca. Ketika kita pertama kali belajar membaca al-Qur-an di masa kecil, hal pertama yang kita pelajari adalah membaca dan menghafal surat-surat pendek yang terdapat di dalam Juz ‘Amma. Ditambah lagi kebanyakan para imam di masjid-masjid lebih sering membaca surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz ‘Amma, daripada membaca surat-surat di dalam juz-juz lainnya, baik secara lengkap maupun berupa penggalan surat. Sehingga dengan demikian surat-surat tersebut terasa begitu akrab dan tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan banyak di antara kita yang hafal surat-surat tersebut di luar kepala.
Juz ‘Amma merupakan juz dengan jumlah surat terbanyak. Di dalamnya terdapat 37 surat. Dimulai dengan surat an-Naba’ dan di-akhiri dengan surat an-Naas. Sebagian besar dari surat-surat tersebut, yaitu sebanyak 34 surat, merupakan surat Makkiyyah, yaitu surat yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Sedang tiga surat selebihnya, yakni al-Bayyinah, az-Zalzalah dan an-Nashr merupakan surat Madaniyyah, yaitu surat yang turun setelah Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah.
Ciri khas surat-surat Makkiyyah di antaranya adalah, ayatnya pendek-pendek, susunan kalimatnya sangat indah dan menyentuh, bersastra tinggi dan penuh dengan argumen kuat tak terbantahkan yang meruntuhkan paradigma dan keyakinan kaum musyrikin. Seba-gian besar bahasannya mengingatkan manusia akan kekuasaan Allah Ta’ala di alam semesta, kehidupan akhirat, perjumpaan dengan Allah dan hari Pembalasan. Semua itu tertuang dalam ayat-ayat pendek, dengan bahasa yang begitu indah dan sangat menyentuh.
Di samping itu di dalam Juz ‘Amma terdapat banyak surat yang memiliki keutamaan. Di antaranya adalah surat al-Ikhlash, al-Falaq, an-Naas dan lam-lain. Tentang surat al-Ikhlas misalnya, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sesungguhnya (surat al-Ikhlash) itu sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.” (HR. Al-Bukhari).
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lain berkaitan dengan surat-surat dalam Juz ‘Amma.
Pertanyaannya adalah, pernahkah terpikirkan oleh kita untuk mencari tahu makna dan kandungan yang terdapat di dalam surat-surat yang tidak asing lagi di telinga kita tersebut? Di dalamnya terdapat banyak rahasia penting dan sangat berharga yang dapat kita raup darinya, lebih dari hanya sekedar kita baca atau kita dengar. Intri sebelum ini adalah terdiri daripada surah surah juz ‘amma.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.
Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Download Pengajian Al-Qur'an Juz Amma Bagian 4
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 102 At-Takathur
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 103 Al-`Asr
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 104 Al-Humazah
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 105 Al-Fil
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 106 Quraysh
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 107 Al-Ma`un
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 108 Al-Kautsar
- Pengajian Al-Qur'an Surah ke 109 Al-Kafirun
Juz ‘Amma merupakan juz dengan jumlah surat terbanyak. Di dalamnya terdapat 37 surat. Dimulai dengan surat an-Naba’ dan di-akhiri dengan surat an-Naas. Sebagian besar dari surat-surat tersebut, yaitu sebanyak 34 surat, merupakan surat Makkiyyah, yaitu surat yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Sedang tiga surat selebihnya, yakni al-Bayyinah, az-Zalzalah dan an-Nashr merupakan surat Madaniyyah, yaitu surat yang turun setelah Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah.
Ciri khas surat-surat Makkiyyah di antaranya adalah, ayatnya pendek-pendek, susunan kalimatnya sangat indah dan menyentuh, bersastra tinggi dan penuh dengan argumen kuat tak terbantahkan yang meruntuhkan paradigma dan keyakinan kaum musyrikin. Seba-gian besar bahasannya mengingatkan manusia akan kekuasaan Allah Ta’ala di alam semesta, kehidupan akhirat, perjumpaan dengan Allah dan hari Pembalasan. Semua itu tertuang dalam ayat-ayat pendek, dengan bahasa yang begitu indah dan sangat menyentuh.
Di samping itu di dalam Juz ‘Amma terdapat banyak surat yang memiliki keutamaan. Di antaranya adalah surat al-Ikhlash, al-Falaq, an-Naas dan lam-lain. Tentang surat al-Ikhlas misalnya, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sesungguhnya (surat al-Ikhlash) itu sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.” (HR. Al-Bukhari).
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lain berkaitan dengan surat-surat dalam Juz ‘Amma.
Pertanyaannya adalah, pernahkah terpikirkan oleh kita untuk mencari tahu makna dan kandungan yang terdapat di dalam surat-surat yang tidak asing lagi di telinga kita tersebut? Di dalamnya terdapat banyak rahasia penting dan sangat berharga yang dapat kita raup darinya, lebih dari hanya sekedar kita baca atau kita dengar. Intri sebelum ini adalah terdiri daripada surah surah juz ‘amma.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.
Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar