Madrasah aliyah kejuruan (MAK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
MA Kejuruan Dikembangkan
Departemen Agama mulai mengembangkan Madrasah Aliyah (MA) berbasis kejuruan.Kebijakan ini menyusul program pemerintah yang lebih memperkuat porsi SMK sebesar 70 dibanding SMA yang hanya 30.
Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Depag Kota Semarang, Nu Mustamaji mengaku keputusan pemerintah tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada minat masyarakat untuk bersekolah di MA. Untuk menghindari hal tersebut, terobosan yang dilakukannya yaitu dengan membuka madrasah kejuruan baru maupun mengubah madrasah umum menjadi berbasis kejuruan.
Saat ini, di Kota Semarang mulai dirintis Madrasah Aliyah khusus berbasis kejuruan (MAK).Kami lakukan,untuk menjawab tuntutan perkembangan jaman, tuturnya kemarin. Pihaknya, kata dia, telah mulai merintis MAK baik yang merupakan pengembangan MA maupun mendirikan MAK baru.
Pendirian MA kejuruan ini difokuskan di daerah pinggiran, seperi Mijen dan Gunungpati,di mana pasar sekolah keagamaan masih cukup besar. Kami tak khawatir bersaing dengan SMK yang akan banyak berdiri. Karena Madrasah punya pangsa pasar sendiri dan berbeda,jelasnya. Jumlah sekolah di bawah Depag Kota Semarang saat ini mencapai ratusan yang terdiri dari 22 MA, 33 MTs, 79 MI, dan 105 RA/TK. Sebanyak 3 di antaranya adalah madrasah negeri.
Madrasah mempunyai ciri khusus,yang tidak dipunyai bentuk pendidikan lain.Peran pendidikan madrasah cukup membantu untuk menentukan karakter bangsa,terangnya. Untuk itu,pihaknya tengah berupaya untuk terus meningkatkan kualitas dari madarasah-madarasah yang ada.
Selain itu menurut Ketua Yayasan Masa Depan Indonesia, yang membahawi sejumlah lembaga pendidikan berbasis agama,mengakui bahwa pendidikan agama menjadi salah satu tonggak kuatnya moral bangsa. Ia mengatakan, pendidikan agama dan moral sangat tepat jika diterapkan sejak usia dini, sehingga sedikit banyak akan mengakar pada kepribadian anak.
Kepala Balitbang Agama Semarang, Prof Muslich Shabir yang dihubungi secara terpisah mengungkapkan, pendirian ataupun perubahan basis pendidikan MA menjadi MA kejuruan pastinya akan menemui banyak kendala.
Ya penekanan-penekanan madrasah itu kan pada pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran agama,bukan untuk keahlian. Dan jika memang menginginkan pendidikan keahlian ya bukan di madrasah tapi di Diknas (SMK),tukasnya.
MA Kejuruan Dikembangkan
Departemen Agama mulai mengembangkan Madrasah Aliyah (MA) berbasis kejuruan.Kebijakan ini menyusul program pemerintah yang lebih memperkuat porsi SMK sebesar 70 dibanding SMA yang hanya 30.
Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Depag Kota Semarang, Nu Mustamaji mengaku keputusan pemerintah tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada minat masyarakat untuk bersekolah di MA. Untuk menghindari hal tersebut, terobosan yang dilakukannya yaitu dengan membuka madrasah kejuruan baru maupun mengubah madrasah umum menjadi berbasis kejuruan.
Saat ini, di Kota Semarang mulai dirintis Madrasah Aliyah khusus berbasis kejuruan (MAK).Kami lakukan,untuk menjawab tuntutan perkembangan jaman, tuturnya kemarin. Pihaknya, kata dia, telah mulai merintis MAK baik yang merupakan pengembangan MA maupun mendirikan MAK baru.
Pendirian MA kejuruan ini difokuskan di daerah pinggiran, seperi Mijen dan Gunungpati,di mana pasar sekolah keagamaan masih cukup besar. Kami tak khawatir bersaing dengan SMK yang akan banyak berdiri. Karena Madrasah punya pangsa pasar sendiri dan berbeda,jelasnya. Jumlah sekolah di bawah Depag Kota Semarang saat ini mencapai ratusan yang terdiri dari 22 MA, 33 MTs, 79 MI, dan 105 RA/TK. Sebanyak 3 di antaranya adalah madrasah negeri.
Madrasah mempunyai ciri khusus,yang tidak dipunyai bentuk pendidikan lain.Peran pendidikan madrasah cukup membantu untuk menentukan karakter bangsa,terangnya. Untuk itu,pihaknya tengah berupaya untuk terus meningkatkan kualitas dari madarasah-madarasah yang ada.
Selain itu menurut Ketua Yayasan Masa Depan Indonesia, yang membahawi sejumlah lembaga pendidikan berbasis agama,mengakui bahwa pendidikan agama menjadi salah satu tonggak kuatnya moral bangsa. Ia mengatakan, pendidikan agama dan moral sangat tepat jika diterapkan sejak usia dini, sehingga sedikit banyak akan mengakar pada kepribadian anak.
Kepala Balitbang Agama Semarang, Prof Muslich Shabir yang dihubungi secara terpisah mengungkapkan, pendirian ataupun perubahan basis pendidikan MA menjadi MA kejuruan pastinya akan menemui banyak kendala.
Ya penekanan-penekanan madrasah itu kan pada pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran agama,bukan untuk keahlian. Dan jika memang menginginkan pendidikan keahlian ya bukan di madrasah tapi di Diknas (SMK),tukasnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar