UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Dapat Gelar Ksatria dari Ratu Inggris, Sekarang SBY dipanggil "Sir Yudhoyono"

Diposting oleh Unknown on Jumat, 02 November 2012


Presiden Sir Susilo Bambang Yudhoyono

SBY Diberi Penghargaan Ksatria Tertinggi di Inggris

JAKARTA, Jaringnews.com - Kerajaan Inggris memberikan penghargaan tertinggi kepada Presiden SBY. Dari penghargaan ini, di depan nama 'Susilo Bambang Yudhoyono' bisa ditambahkan nama 'Sir'. Penghargaan itu akan diberikan langsung oleh Ratu Inggris Elizabeth II pada lawatan SBY ke Inggris, Selasa (30/10) besok. Dalam lawatannya itu SBY juga akan banyak membahas soal kerja sama antara Indonesia - Inggris. "Nama penghargaannya Knight Grand Cross of the Order of the Bath," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Jakarta, (29/10).

Kata dia, penghargaan yang sama juga pernah didapatkan oleh tiga presiden. Yaitu Presiden Ronald Reagen (AS), Presiden Jacques Chirac (Prancis) dan Presiden Abdullah Gul (Turki). Dalam tradisi pemberian penghargaan, sang penerima akan diberikan sebuah lencana. Namun, kata Teuku, tidak ada upacara khusus dalam pemberian penghargaan itu. "Tidak ada upacara khusus, hanya Ratu akan menunjukkannya di ruang display ke Bapak Presiden seusai makan siang tanggal 31 Oktober-nya," jelas Teuku.
http://jaringnews.com/politik-perist...ggi-di-inggris


Presiden Yudhoyono dan Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris
source pic: http://nasional.news.viva.co.id/news...al-kereta-kuda


Mengenal Sejarah Gelar Ksatria Inggris yang Diberikan Pada SBY
Rabu, 31/10/2012 17:01 WIB

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima gelar 'Knight Grand Cross in the Order of Bath' dari Kerajaan Inggris. Gelar itu cukup prestise di kalangan pemimpin negara. Bagaimana sejarahnya? Dalam situs resmi kerajaan Inggris royal.gov.uk, tertera informasi soal sejarah gelar tersebut. Pemimpin asing yang telah menerima penghargaan tersebut antara lain Presiden AS Ronald Reagen, Presiden Prancis Jaques Chirac dan Presiden Turki Abdullah Gul.

Informasi dalam situs tersebut menyebutkan, gelar the Order of Bath pada awalnya diberikan pada para tentara dan beberapa masyarakat sipil. Penerima gelarnya selalu pria. Baru pada tahun 1971, ada seorang wanita yang diberi penghargaan tersebut untuk pertama kalinya. Susunan pemberi gelar terdiri dari pemangku kedaulatan (ratu), seorang Great Master (Pangeran dari Wales) dan tiga anggota dari kelas berbeda.

Gelar 'Bath' sebetulnya berasal dari ritual mandi atau membersihkan diri, terinsipirasi dari mandi dalam proses pembaptisan. Ini adalah simbol dari upaya penyucian diri, sebuah proses persiapan seorang ksatria Inggris sebelum bertugas. Penghargaan ini tak akan diberikan sebelum para kandidat sudah mempersiapkan diri dengan berbagai ritual seperti puasa, berdoa, dan membersihkan dirinya dengan mandi.

Kisah seremoni mandi untuk menciptakan seorang ksatria tercatat dilakukan oleh Raja William I. Saat itu dia memandikan bocah 15 tahun bernama Geoffrey Count of Anjou di tahun 1128 yang belakangan menjadi ksatria. Pada saat pengangkatan Henry V sebagai raja tahun 1413, dia juga melakukan ritual yang sama untuk para ksatria.

Namun akhir abad ke-15, ritual mandi ini mulai hilang. Namun seremoni pemberian gelar dengan sebutan 'Knights of the Bath' masih dilakukan. Pada tahun 1725, saat George I menjadi raja, pemberian gelar dihidupkan kembali untuk memenuhi keinginan Perdana Menteri Inggris pertama Sir Robert Walpole yang menginginkan adanya tambahan penghargaan politik.

Tahun 1815, saat era perang Napoleon berakhir, Pangeran Regent (Raja George IV) membuat dua divisi dalam penghargaan ini, militer dan sipil. Lalu sejak tahun 1825, ritual mandi dalam pemberian penghargaan ini resmi dihilangkan. Begitu juga dengan ritual puasa. SBY dijadwalkan menerima penghargaan itu pada hari Rabu ini. Penghargaan ini diberitakan Ratu Elizabeth II atas jasa SBY yang mempererat hubungan kedua negara. Inggris merupakan investor nomor dua di Indonesia.

http://news.detik..com/read/2012/10/...da-sby?9911012


Knight of the Bath




Knight Grand Cross of the Order of the Bath


source pic:

The title of the Order is late medieval in origin. It arose from the ritual washing (inspired by the washing of baptism), a symbol of spiritual purification, which formed part of a knight's preparations for the conferment of knighthood. The honour was not conferred until the candidates had prepared themselves by various rituals designed to purify the inner soul by fasting, vigils and prayer, and cleansing themselves by bathing. The earliest mention in an official document, after the crowning of William I, of the ceremony of bathing at the creation of a knight was that of 15 year old Geoffrey count of Anjou (later husband of Matilda) in 1128. It is recorded that 'after the customary religious ceremonies, Geoffrey immersed his body in a bath and was afterwards habited by the attendants in crimson robes, while a sword was girded about his body and golden spurs placed upon his heels'.

A 1306 document refers to the king 'meditating an expedition against the Scots and being desirous of increasing his retinue, conferred 'Knighthood of the Bath on three hundred youths at Westminster'. At Henry V's Coronation in 1413 'fifty gallant young gentlemen, candidates for Knighthood of the Bath, according to custom went into the baths prepared severally for them'. By the end of the fifteenth century, many of the ceremonial rituals were beginning to disappear, although 'Knights of the Bath' were still made at Coronations - the court goldsmith made 75 badges for Charles II's Coronation. The Order was revived by George I in 1725 as a regular military order, to serve the purposes of the first Prime Minister, Sir Robert Walpole, who required an additional source for political rewards. The revived order consisted of the Sovereign, a Great Master and 36 Knights Companions. George I's statutes stated that 'Whereas in case of a war in Europe we are determined that this Realm should be in a posture of defence against the attempts of our enemies, We do hereby ordain that from henceforth every Companion of the said Military Order in case of any danger of invasion from foreign enemies or from rebellion at home shall maintain at his own cost four men-at-arms for any number of days the Sovereign shall think proper'.

The Order now consists of the Sovereign (The Queen), the Great Master (The Prince of Wales) and three classes of members. The statutes provide for 120 Knights and Dames Grand Cross (GCB), 295 Knights and Dames Commander (KCB and DCB) and 1,455 Companions (CB). The Order is principally awarded to officers of the Armed Services, as well as to a small number of civil servants. In 1971 women were admitted to the Order for the first time. Numbers may be increased in times of war or in the event of any military or civil action or service which merits 'peculiar honour or reward'.

The Star of the military knights and Dames Grand Cross is composed of rays of silver, charged with an eight-pointed (Maltese) cross. In the centre, on a silver background, are three imperial crowns within a band of red enamel inscribed with the motto of the Order. This central device is surrounded by two branches of laurel; where the stems cross is placed a blue scroll inscribed Ich Dien ('I serve'). The Star of the civil Grand Cross is similar, but does not have the superimposed Maltese cross, laurel wreath and scroll. The motto is 'Tria juncto in uno' ('Three joined in one'), a motto first used in James I's (and VI of Scotland) reign. The motto was historically thought to refer either to the Union of England, Scotland and France, or to the Union of England, Scotland and Ireland, or to the Holy Trinity.
source: http://yeomenoftheguard.com/glossary...knighofthebath




sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5091b328db924890050000b3/dapat-gelar-kstaria-dari-ratu-inggris-sekarang-sby-dipanggil-quotsir-yudhoyonoquot/

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Flag Counter